Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM kembali mengadakan pelatihan pengolahan singkong dan pisang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 22 November 2017 di Balai Desa Selopamioro Kec. Imogiri Kab. Bantul. Sejumlah 16 warga Selopamioro antusias mengikuti pengolahan singkong dan pisang menjadi tepung dan aneka olahannya. Tim dari UGM terdiri dari 2 dosen dan 6 mahasiswa dari Lab. Teknik Pangan dan Pascapanen (TPP) serta 3 mahasiswa Maejo University – Thailand (program student exchange).
Sebagian besar wilayah desa (sekitar 48%) merupakan lahan kering. Tanaman utama yang dibudidayakan adalah singkong dan pisang. Petani umumnya menjual singkong dalam bentuk segar dengan sistem tebas, mengeringkan singkong dan menggunakannya untuk campuran pakan sapi, ataupun mengolahnya menjadi pangan (gatot, tiwul, keripik). Kebutuhan singkong untuk pakan ternak dan pangan relatif sedikit, sehingga singkong lebih banyak dijual dalam bentuk segar. Akan tetapi, harganya sangat rendah ketika panen raya. Kondisi ini menyebabkan petani membiarkan singkong tetap tumbuh di lahan atau membuangnya.
Dr. Joko Nugroho, M.Eng dan Dr. Nursigit Bintoro, M.Sc, ahli teknik pangan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM termotivasi untuk membantu petani Selopamioro. Keduanya memperkenalkan dan memberi ketrampilan petani untuk mengolah singkong dan pisang menjadi tepung sebagai bahan baku aneka kue kering. Output kegiatan adalah terlahirnya pelaku UMKM olahan tepung singkong dan pisang di Selopamioro, yang selanjutnya dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga petani.
Kontributor: Ngadisih