How Can We Help?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, metode penggunaan greenhouse pada budidaya tanaman memang memiliki banyak sekali manfaat dan kelebihan. Namun untuk dapat membangun sebuah greenhouse tidak dapat dilakukan dengan sembarang cara. Terdapat metode khusus dan berbagai cara yang harus dipahami. Sebelum mengetahui tentang metode dalam membangun greenhouse, perlu diketahui tentang beberapa jenis dan tipe greenhouse.
- Jenis Greenhouse
Jenis greenhouse dibedakan berdasarkan material dominan yang digunakan. Pembedaan ini akan membawa kita pada perbedaan biaya pembangunan dan umur pakai green house. Semakin kuat dan awet material yang digunakan, akan semakin besar biayanya tetapi umur green house akan lebih lama.
- Greenhouse Bambu
Greenhouse jenis ini umumnya dipakai sebagai greenhouse produksi. Green house ini secara umum adalah jenis greenhouse yang paling murah biaya pembuatannya dan banyak dipakai oleh kalangan petani kita sebagai sarana produksi. Greenhouse bambu ini menjadi pilihan dengan biaya menengah kebawah dengan berbagai material yang digunakan bisa dibilang ramah di kantong atau bahkan dapat ditemui di lingkungan sekitar tempat tinggal. Kelemahan dari greenhouse ini adalah umurnya yang relatif pendek dan materialnya dapat menjadi media timbulnya hama. Karena kekuatan struktur dan juga masalah biaya, maka greenhouse bambu atapnya terbatas menggunakan plastik UV.
- Greenhouse Kayu
Jenis greenhouse memiliki kualitas yang lebih baik dari greenhouse bambu. Kayu yang digunakan sebagai material adalah jenis kayu yang tahan air, seperti ulin dan bengkirai. Jika diibandingkan dengan greenhouse bambu umur pakai greenhouse kayu biasanya lebih panjang dan kondisi sanitasi lingkungan lebih baik. Beberapa jenis greenhouse kayu, bagian dinding bawah dibuat dari pasangan bata yang diplester. Jenis green house ini bahan atapnya cukup lebih bervariasi yaitu dengan plastik, polykarbonat, PVC ataupun kaca.
- Greenhouse Besi
Jika membicarakan segi umur pakai dan kualitas, maka yang terbaik adalah greenhouse besi, terlebih besi yang telah diberi perlakuan “hot dipped galvanis”. Struktur yang kuat dan kompleks akan mengurangi frekuensi perawatan, walaupun pada keadaan tertentu perlu dilakukan sanitasi, tetapi sanitasi yang terjadwal. Dengan struktur yang kuat, maka berbagai jenis tambahan peralatan mikrokontrol pengatur dan pembaca kondisi lingkungan dapat dipasangkan, sehingga dapat digunakan secara optimal.
- Tipe Greenhouse
Tipe greenhouse dibedakan berdasarkan bentuk bangunan atau desainnya. Bentuk atau desain ini selain berpengaruh pada kekuatan struktur juga sangat berpengaruh pada kondisi mikroklimat di dalam greenhouse. Desain greenhouse daerah tropis ditandai dengan banyaknya bukaan ventilasi. Karena problem utama dari greenhouse di wilayah tropis adalah suhu udara yang terlalu tinggi akibat radiasi sinar infra merah. Sebaliknya pada daerah sub tropis maupun daerah empat musim desain greenhouse lebih tertutup. Hal ini dibuituhkan karena pada saat musim dingin udara hangat akibat radiasi infra merah dipertahankan.
Pada dasarnya greenhouse dapat dibagi ke dalam 3 tipe, yaitu:
- Tipe Tunnel
Kelebihannya adalah memiliki struktur sangat kuat. Atapnya yang berbentuk lengkung sangat ideal dalam menghadapi terpaan angin. Sementara struktur busur dengan kedua kaki terpendam ketanah memegang bangunan lebih kuat. Kelemahan dari tipe ini adalah minimnya sistem ventilasi. Pada daerah tropis dibutuhkan exhaust fan atau cooling system untuk mengalirkan udara dan menurunkan suhu di dalam greenhouse.
- Tipe Piggy back
Tipe ini termasuk tropical greenhouse. Keunggulan tipe ini memiliki ventilasi udara yang baik. Sehingga memberikan lingkungan mikroklimat yang optimal bagi pertrumbuhan tanaman. Banyaknya struktur bukaan juga merupakan kelemahan dari tipe ini. Tipe ini kurang disarankan pada daerah dengan tiupan angin yang kuat, karena struktur greenhouse rentan terhadap terpaan angin. Selain itu dari segi biaya greeenhouse type ini relatif lebih mahal dibanding type lain karena dengan material struktur lebih banyak.
- Tipe Campuran (Single span dan Multispan)
Ttipe ini adalah campuran antara tipe tunnel dengan tipe piggy back. Dari desainnya terlihat tampak, bahwa tipe ini paduan (hybrid) antara tipe tunnel dengan tipe piggy back. Karena itu, maka tipe greenhouse ini memeliki kelebihan dari tipe tunnel dan tipe piggy back, yaitu strukturnya kuat tetapi tetap memiliki ventilasi yang maksimal.
Kelebihan lainnya adalah beberapa unit greenhouse (Single Span) dapat disatukan menjadi satu blok greenhouse besar (Multispan) dimana hal ini sulit dilakukan pada tipe tunnel. Dibandingkan tipe piggy back, selain struktur lebih kuat biaya pembuatan tipe campuran ini lebih hemat. Sehingga pada bidang kegiatan yang membutuhkan green house luas, maka type multispan adalah type yang paling sesuai.
- Bahan Penutup Greenhouse
Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar tanaman yang dibudidayakan pada green house membutuhkan cahaya dengan panjang gelombang sekitar 400 – 700 nanometer (Photosynthetically Active Radiation). Hampir semua bahan penutup green house mampu menampung cahaya tersebut sesuai dengan panjang gelombang yang diinginkan tanaman. Bahan yang terbuat dari Polyethylene dan fiberglass cenderung membuat cahaya menjadi tersebar, sementara bahan yang terbuat dari acrylic dan polycarbonate lebih cenderung meneruskan cahaya yang masuk secara langsung. Cahaya yang sifatnya menyebar tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi tanaman, dimana dia bisa mengurangi kelebihan cahaya pada daun-daun tanaman bagian atas dan memantulkannya pada daun-daun yang ada di bagian bawah sehingga penyebaran cahaya menjadi lebih merata. Adapun bahan penutup atap dapat menggunakan kaca maupun plastik. Beberapa tipe plastik yang biasa digunakan sebagai penutup green house antara lain :
- Acrylic
Acrylic sangat tahan terhadap perubahan cuaca , tahan pecah serta sangat transparan. Penyerapan sinar ultra violet yang berasal dari matahari lebih tinggi dibandingkan dengan bahan yang terbuat dari kaca. Penggunaan acrylic sebanyak dua lapis mampu menghantarkan sekitar 83 % cahaya dan mengurangi kehilangan panas sekitar 20-40% dibandingkan penggunaan 1 lapis. Bahan ini tidak akan menguning walaupun digunakan dalam waktu yang lama. Namun kekurangan dari bahan acrylic adalah mudah terbakar, sangat mahal, dan tidak tahan gores.
- Polycarbonate
Polycarbonate memiliki kelebihan lebih tahan, lebih fleksibel, lebih tipis, serta lebih murah dibandingkan acrylic. Penggunaan dua lapis polycarbonate mampu menghantarkan cahaya sekitar 75-80 % dan mengurangi kehilangan panas sekitar 40% dibandingkan satu lapis. Namun bahan ini sangat mudah tergores, mudah memuai, gampang menguning, dan akan membuat lapisan kurang transparan dalam waktu satu tahun (meskipun kini hadir jenis baru yang tidak cepat menguning).
- Fiberglass Reinforced Polyester
Bahan ini memiliki kelebihan lebih tahan lama, penampilannya menarik, harganya terjangkau dibandingkan kaca, serta lebih tahan pengaruh perubahan cuaca. Bahan plastik ini mudah sekali dibentuk menjadi bentuk bergelombang maupun berupa lempengan. Meskipun demikian kekurangannya adalah bahan ini mudah memuai.
- Polyethylene film
Bahan ini sangat murah dibandingkan dengan bahan lainnya namun sifatnya kurang tahan lama, bentuknya kurang menarik, serta membutuhkan penanganan maupun perawatan yang lebih intensif. Selain itu, bahan ini juga mudah sekali rusak oleh sengatan cahaya matahari, walaupun mampu bertahan minimal 1 – 2 tahun dengan perawatan lebih intensif. Dikarenakan bahan ini berupa lembaran lebar sehingga tidak membutuhkan kerangka yang lebih banyak dan bisa menghantarkan cahaya paling besar.
- Polyvinyl cholride film
Bahan ini mempunyai sifat penghantar emisi yang sangat besar untuk cahaya dengan panjang gelombang yang besar, dimana bahan ini mampu menciptakan temperatur udara yang cukup tinggi pada malam hari dan bisa berfungsi sebagai penghalang sinar ultra violet. Bahan ini lebih mahal dibandingkan polyethylene film dan cenderung mudah kotor, yang mana harus rutin dibersihankan agar didapat penghantaran cahaya yang lebih baik.
- Menentukan Lokasi Pembangunan Greenhouse
Beberapa unsur lokasi yang perlu diperhatikan dalam membangun greenhouse adalah:
- Luas Areal
Untuk usaha komersial faktor ini sangat penting. Disamping itu perlu diperhitungkan juga lahan untuk bangunan penunjang usaha seperti jalan, gudang dan lain-lain.
- Topografi
Lokasi pembangun rumah plastik harus sedatar mungkin untuk menekan biaya. Lokasi yang datar juga memudahkan dalam otomasisasi yang besar sekalipun. Lahan tersebut juga harus mempunyai sifat drainase yang baik.
- Iklim
Iklim dipertimbangkan berdasar kebutuhan tanaman yang akan diusahakan. Tanamam yang menyukai intensitas cahaya yang tinggi akan lebih disarankan di lokasi yang ketinggiannya cukup tinggi dengan intensitas cahaya yang baik.
- Ketersediaan air
Kontinuitas suplai air harus bisa mencukupi untuk jangka waktu yang panjang. Begitupun kualitas air yang tersedia harus diperiksa untuk menentukan kandungaan mineral dan mendekteksi unsur-unsur yang kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Arah
Arah akan mempengaruhi penerimaan cahaya. Transmisi cahaya dapat terhalangi oleh kerangka rumah plastik dan terpengaruh oleh musim akibat perubahan sudut penyinaran matahari, terutama untuk daerah yang berada pada lintang tinggi.
- Bahan Utama
Berikut beberapa bahan utama yang dibutuhkan untuk membangun green house sederhana, antara lain:
- Kayu, Bambu, Pipa PVC, dan Besi.
Bahan-bahan ini digunakan untuk pembuatan kerangka dan juga rak-rak untuk tanaman. Bahan dari kayu dan bambu lebih murah namun hanya mampu bertahan 2-3 tahun, sedangkan besi lebih mahal namun tahan lama. Pemilihan pipa PVC sangat cocok untuk rangka tipe melengkung (tunnel).
- Plastik Ultraviolet.
Plastik ultraviolet digunakan untuk menutupi bagian atap. Terdapat berbagai jenis bahan lain di pasaran yang bisa menjadi pilihan Anda, seperti bahan Acrylic, Polycarbonate, Fiberglass Reinforced Polyester, Polyethylene film ataupun Polyvinyl cholride film.
- Paranet/Screen.
Digunakan untuk menutupi seluruh bagian sisi dinding. Paranet berguna untuk memberi sirkulasi udara, menyaring sinar matahari dan menghalau masuknya serangga dari luar. - Paku, baut, tali dan lain sebagainya.
Pada dasarnya bahan-bahan ini digunakan untuk mengikat dan memberi kekuatan konstruksi bangunan.
- Cara Membangun Greenhouse
Cara membangun green house cukup mudah dilakukan. Berikut tahapan-tahapan sederhana yang bisa Anda lakukan:
- Menentukan lokasi dan ukuran green house
Pemilihan lokasi setidaknya memperhatikan beberapa faktor, seperti luas lahan, bentuk topografi, iklim, serta ketersediaan sumber air. Setelah memperhatikan itu semua, maka selanjutnya Anda dapat menentukan ukuran dan arah bangunan sesuai dengan keinginan. Menentukan ukuran bangunan akan membantu Anda memperhitungkan jumlah kebutuhan bahan yang diperlukan. Semakin besar ukuran maka tentu akan semakin besar biaya yang dikeluarkan.
- Membuat kerangka
Untuk model atap ada yang berbentuk melengkung dan ada yang berbentuk lancip. Tinggi dinding yang baik mencapai 6 sampai 9 meter, tergantung crop yang akan diproduksi atau tergantung pada tujuannya. Bentuk kerangka dapat disesuaikan dengan keinginan, baik berbentuk rumah ataupun melengkung seperti tipe tunnel. Buatlah kerangka mulai dari bagian dinding, pintu hingga bagian atap. Setiap tiang utama kerangka dapat Anda berikan dudukan beton agar lebih kuat. Gunakan paku, baut dan tali untuk mengikat antar bagiannya.
- Menutup Kerangka
Setelah kerangka selesai dibentuk, kemudian tutuplah bagian atapnya dengan plastik UV. Baru kemudian menutup bagian dinding dengan paranet. Gunakan paku, baut dan tali untuk mengikatnya. Pasanglah secara benar dan hati-hati agar hasilnya lebih rapi dan kuat. Pintu dari green house harus dibuat serapat mungkin sehingga tidak memberikan kesempatan bagi udara luar untuk masuk kedalam green house
- Finishing
Setelah green house selesai dibangun, maka tahap selanjutnya melakukan pengaturan di dalamnya. Pengaturan dapat disesuaikan dengan kegunaannya, Anda dapat membuat sekat-sekat ataupun membuat rak-rak kecil sebagai tempat tumbuh tanaman. Dapat dipasang pula sistem irigasi dengan menggunakan pipa secara sistematis yang dapat kita kendalikan, serta diberi bak pengontrol untuk mengontrol masuk dan keluarnya air dari dalam dan keluar dari green house.
Sumber: Ahmad Sukamto. Manfaat dan Tujuan Greenhouse. https://www.academia.edu/6340421/Manfaat_dan_tujuan_Green_house
Kontributor:
Mohammad Faizal Alim
Penulis adalah Mahasiswa Penelitian di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mengambil topik mengenai Knowledge Management System untuk Pengembangan Agrotechno EduPark.
Rahayu sagung dumadi. Salam kenal damai sejahtera. Sugeng pengabdian makaryo.
Nuwun, kulo penggemar anggrek pemula. Bila berkenan Nyuwun bantuane, kulo butuh saran dan tutorial tentang desain green house untuk anggrek. Sam Ragil di Malang. Hp. 08789 5100 999. Matur nuwoon & Katuran Pinarak.