How Can We Help?
SISTEM IRIGASI TETES
Sistem ini sering dipakai karena bisa menghemat air dan pupuk. Pasalnya, irigasi mikro bekerja dengan membiarkan air menetes secara pelan-pelan ke tanaman, bisa dengan katup, pipa dan emiter, atau bisa juga dengan menetes langsung. Selain cocok diterapkan di tanah kering, sistem mikro juga pantas diterapkan di lahan dengan topografi relatif landai.
- Komponen Irigasi Tetes
Berikut adalah beberapa komponen sistem irigasi tetes yang harus dipahami dalam instalasi irigasi tetes:
- Jaringan Pipa pada Irigasi Tetes
Instalasi Irigasi Tetes via Agritani.id
Ada beberapa pipa yang digunakan pada sistem irigasi tetes meliputi pipa lateral, pipa sekunder dan pipa utama komponen penting dari irigasi tetes. Untuk tata letaknya sendiri, irigasi tetes bergantung pada banyak hal, mulai dari luas tanah, bentuk dan keadaan topografi. Irigasi tetes tersusun atas dua bagian penting yaitu pipa dan emiter. Air dialirkan dari pipa dengan banyak percabangan yang biasanya terbuat dari plastik yang berdiameter 12 mm (1/2 inci) – 25 mm (1 inci).
- Pipa Utama
Untuk komponen yang terdapat pada pipa utama terdiri dari pompa, tangki injeksi, filter utama, pengukur tekanan, pengukuran debit dan katup pengontrol. Pipa utama umumnya terbuat dari pipa polyvinylchloride (PVC), galvanized steel atau besi cord yang berdiameter antara 7,5 – 25 cm. Pipa utama dapat dipasang di bawah permukaan tanah.
- Pipa Pembagi
Selain pipa utama, juga ada pipa pembagi, (sub-main, manifold m), katup solenoid, regulator tekanan, pengukur tekanan dan katup pembuang. Untuk pipa sub-utama terbuat dari pipa PVC atau pipa HDPE (m) dilengkapi dengan filter kedua yang lebih halus (80-100highdensity polyethylene) dan diameter antara 50 – 75 mm. Penyambungan pipa pembagi dengan pipa utama.
- Pipa Lateral
Ada juga pipa lateral yang terbuat dari pipa PVC fleksibel atau pipa politelinedengan diameter 12 mm – 32 mm. Untuk emiter sendiri dimasukkan ke dalam pipa lateral pada jarak yang ditentukan yang dipilih sesuai dengan tanaman dan kondisi tanah.
- Emiter
Emiter (Penetes) via axaq
Emiter atau pemancar berfungsi untuk meneteskan air langsung ke tanah ke dekat tanaman. Emiter ini harus mengeluarkan air yang relatif konstan dan aliran yang kecil. Penampang aliran perlu relatif lebar untuk mengurangi tersumbatnya emiter. Usahakan agar emiter ini posisinya dekat dengan permukaan tanah agar daerah yang dibasahi semakin tinggi.
- Tabung Marihot
Ilustrasi Tabung Marihot via Docplayer
Tabung ini berfungsi untuk mengalirkan air dengan mengandalkan ketinggian sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Aliran air ini akan mengalir sesuai dengan tekanan atmosfir, dimana akan mengalir ke jaringan pipa yang memiliki ketinggian lebih rendah daripada tabung marihot ini. Tabung ini sendiri menjadi bak penampung air irigasi (dan larutan nutrisi) yang dapat mengalirkan aliran debit tetap, dan debit akan berubah pada elevasi yang berbeda (pada headyang berbeda). Bagian dari tangki dilengkapi dengan selang-selang kecil untuk saluran pemasukan udara dan saluran pengairan.
- Debit Aliran
Debit aliran yang digunakan adalah 4 liter/jam. Ada juga pengelola yang menggunakan debit 2, 6, 8 liter/jam. Penggunaan debit berdasarkan jarak tanam dan waktu operasi. Debit air keluaran emiter rata-rata adalah volume dari keseluruhan air yang tertampung dari semua emiter per satuan waktu dan jumlah emiter yang ada.
- Jumlah Kebutuhan Komponen Irigasi Tetes
Dalam membangun sebuah instalasi irigasi tetes terdapat beberapa jumlah komponen yang dibutuhkan. Jumlah komponen yang dibutuhkan tersebut bergantung pada kondisi lapangan atau kebutuhan dalam suatu lahan.
komponen |
jumlah |
Selang Drip |
2500 meter |
Selang 3″ |
50 meter |
Shok Drat Dalam 1/2 inch |
20 buah |
Shok Drat Luar 1/2 inch |
20 buah |
Sambungan T 1/2 inch |
20 buah |
Pipa 1/2 inch |
1 buah |
SISTEM IRIGASI CURAH
Pada metoda irigasi curah, air irigasi diberikan dengan cara menyemprotkan air ke udara dan menjatuhkannya di sekitar tanaman seperti hujan. Penyemprotan dibuat dengan mengalirkan air bertekanan melalui orifice kecil atau nozzle. Tekanan biasanya didapatkan dengan pemompaan. Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing sprinkler dan laju infiltrasi tanah yang sesuai.
Cara yang paling sederhana yang sering digunakan untuk irigasi sayuran oleh petani kecil adalah dengan menyiram menggunakan emrat (ebor). Luas bedengan (petakan) sayuran biasanya hanya sekitar 6 m2 yakni panjang 6 m, dan lebar 1 m. Untuk tanaman berakar pendek (seperti selada, sawi, kangkung, bayam, kenikir, dan sebagainya), pada waktu kondisi cuaca normal irigasi dilakukan satu hari sekali sebanyak 80 liter per petakan (efisiensi ± 35%).
- Model Irigasi Curah
Berdasarkan penyusunan alat penyemprot, irigasi curah dapat dibedakan dalam dua model
- Sistem berputar (rotating head system)
Terdiri dari satu atau dua buah nozzle miring yang berputar dengan sumbu vertikal akibat adanya gerakan memukul dari alat pemukul (hammer blade). Sprinkler ini umumnya disambung dengan suatu pipa peninggi (riser) berdiameter 25 mm yang disambungkan dengan pipa lateral. Alat pemukul sprinkler bergerak karena adanya gaya impulse dari aliran jet semprotan air, kemudian berbalik kembali karena adanya regangan pegas.
- Sistem pipa berlubang (perforated pipe system)
Terdiri dari pipa berlubang-lubang, biasanya dirancang untuk tekanan rendah antara 0,5 -2,5 kg/cm2 , sehingga sumber tekanan cukup diperoleh dari tangki air yang ditempatkan pada ketinggian tertentu. Semprotan dapat meliput selebar 6 – 15 meter. Cocok untuk tanaman yang tingginya tidak lebih dari 40 – 60 cm.
- Komponen Irigasi Curah
Umumnya komponen irigasi curah terdiri dari:
- Tenaga penggerak
Sumber tenaga penggerak pompa dapat berupa motor listrik atau motor bakar (internal combustion engine).
- Pipa utama Pipa utama (main line)
Pipa utama adalah pipa yang mengalirkan air dari pompa ke pipa lateral. Pipa utama dapat dibuat permanen di atas atau di bawah permukaan tanah, dapat pula berpindah (portable) dari satu lahan ke lahan yang lain. Pipa beton tidak cocok untuk tekanan tinggi. Untuk pipa utama yang berpindah, pipa biasanya terbuat dari almunium yang ringan dan dilengkapi dengan quick coupling. Sedangkan untuk pipa utama yang ditanam, umumnya dipasang pada kedalaman 0,75 m di bawah permukaan tanah. Pipa utama berdiameter antara 75 – 200 mm.
- Pipa lateral
Pipa lateral adalah pipa yang mengalirkan air dari pipa utama ke sprinkler. Pipa utama biasanya terbuat dari baja, beton, asbestos cement, PVC atau pipa fleksibel. Pipa lateral ini berdiameter lebih kecil dari pipa utama, umumnya lateral berdiameter 50 – 125 mm, dapat bersifat permanen atau berpindah. Pipa lateral biasanya tersedia di pasaran dengan ukuran panjang 5, 6 atau 12 meter setiap potongnya. Setiap potongan pipa dilengkapi dengan quick coupling untuk mempermudah dan mempercepat proses menyambung dan melepas pipa
- Kepala sprinkler (sprinkler head)
Terdapat dua tipe kepala sprinkler untuk mendapatkan semprotan yang baik yaitu:
- Kepala sprinkler berputar (Rotating head sprinkler). Kepala sprinkler berputar mempunyai satu atau dua nozzle dengan berbagai ukuran tergantung pada debit dan diameter lingkaran basah yang diinginkan
- Pipa dengan lubang-lubang sepanjang atas dan sampingnya (sprayline)
- Saringan
Saringan diperlukan bila sumber air yang digunakan untuk irigasi sprinkler berupa air permukaan. Saringan harus mampu menahan sisa-sisa tanaman, sampah, biji-biji rumput dan partikel-partikel kecil lainnya.
- Kolam Pengendapan
Kolam pengendapan diperlukan untuk mengendapkan pasir dan sedimen yang terbawa oleh air yang diambil dari sungai, saluran atau sumur yang bergaram.
- Pompa Buster (booster pump)
Pompa penguat diperlukan untuk menambah tekanan aliran bila tekanan pompa utama tidak mampu menjangkau tempat yang jauh atau lebih tinggi.
- Katup Sadap
Katup sadap diperlukan untuk mengontrol tekanan pada pipa lateral bila perbedaan tekanan aliran antara pipa utama dan pipa lateral cukup besar.
- Katup Pengontrol Aliran
Katup pengontrol aliran diperlukan untuk mengatur tekanan dan debit aliran dari setiap sprinkler bila tekanan sepanjang pipa lateral tidak sama. Katup ini tidak diperlukan pada petakan yang datar atau sangat landai.
- Katup Pengaman
Katup ini merupakan katup untuk menghindarkan tekanan air di dalam pipa yang berlebihan.
- Tangki Injeksi
Larutan pupuk dan kimia lainnya dapat diinjeksikan ke sistem sprinkler melalui tangki injeksi. Sistem injeksi yang diterapkan dapat berupa tangki tertutup atau venturi
Kontributor:
Mohammad Faizal Alim
Penulis adalah Mahasiswa Penelitian di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mengambil topik mengenai Knowledge Management System untuk Pengembangan Agrotechno EduPark.