How Can We Help?
Kenaikan kadar air tahah pada rilayah rawan longsor dapat menyebabkan tanah tersebut jenuh sehingga terjadi longsor, namun hal ini dapat dicegah dengan cara mengurangi kadar yang terkandung di bagian lereng tanah tersebut, terdapat beberapa cara untuk mengurangi kadar air tanah ini, antara lain
- Horisontal Drain
Horisontal drain diterapkan untuk ruas jalan yang berada pada potensi longsor dan
diketahui adanya perkembangan retakan/rekahan yang dapat terisi air permukaan,
juga bilamana dibagiuan atas lereng terdapat sumber air seperti kolam atau
persawahan serta adaya remebsan air yang keluar dari permukaan lereng tanah
karena berada diatas lapisan batuan yang kedap air atau lapisan tanah yang permebilitasnya rendah. Dengan menggunakan metode ini, beban akan berkurang serta akan meningkatkan kestabilan lereng. Diameter lubang drainase adalah 89mm – 150mm. Panjang pengeboran dilakukan untuk mencapai seberang daerah keruntuhan. Kemiringan pengeboran sekitar 10 derajat ke atas, sehingga aliran air dalam pipa drainase terjadi secara gravitasi. Pipa PVC dapat digunakan sebagai jalur drainase. Pipa PVC dibuat berlubang dengan diameter 8mm yang disusun 3 baris dengan jarak 100mm pada daerah serapan air. Daerah pipa berlubang di bungkus dengan geotektil non-woven untuk menjaga filtrasi sehingga butiran tanah tidak masuk ke dalam pipa. Di ujung atas pipa di grout.
- Sumuran kolektor
Sumuran kolektor dimaksudkan untuk menghubungkan dan menampung aliran air dari subdrain atau dari saluran permukaan sebelum dialirkan ke luar daerah longsoran metode ini hamper sama dengan horizontal drain namun perbedaannya yang yang dialiri ke pipa dikumpulkan terlebih dahulu kemudian dialirkan ke saluran pembuangan. Air yang dikeluarkan dari sumur kolektor ini, dapat juga dimanfaatkan untuk irigasi bagi lahan yang berada di lereng,
sumber: UU no 27 tahun 2007 dan panduan mitigasi BPBD
Kontributor:
Ahmad Kariel Jude
Penulis adalah Mahasiswa Penelitian di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mengambil topik mengenai Knowledge Management System pada Mitigasi Bencana.