• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Pusat Manajemen Pengetahuan
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang
  • Manajemen Pengetahuan
  • Forum Diskusi
  • Beranda
  • Knowledge Base - Article
  • Mencegah Longsor Dengan Mengendalikan Kadar Air Yang Terdapat di Lereng

Mencegah Longsor Dengan Mengendalikan Kadar Air Yang Terdapat di Lereng

  • 11 August 2020, 02.02
  • Oleh: ahmad.kariel.j
  • 0

How Can We Help?

You are here:
  • KB Home
  • Manajemen Bencana
  • Kegiatan Struktural
  • Mencegah Longsor Dengan Mengendalikan Kadar Air Yang Terdapat di Lereng
< Back

Kenaikan kadar air tahah pada rilayah rawan longsor dapat menyebabkan tanah tersebut jenuh sehingga terjadi longsor, namun hal ini dapat dicegah dengan cara mengurangi kadar yang terkandung di bagian lereng tanah tersebut, terdapat beberapa cara untuk mengurangi kadar air tanah ini, antara lain

  1. Horisontal Drain
gambar horizontal drain

Horisontal drain diterapkan untuk ruas jalan yang berada pada potensi longsor dan

diketahui adanya perkembangan retakan/rekahan yang dapat terisi air permukaan,

juga bilamana dibagiuan atas lereng terdapat sumber air seperti kolam atau

persawahan serta adaya remebsan air yang keluar dari permukaan lereng tanah

karena berada diatas lapisan batuan yang kedap air atau lapisan tanah yang permebilitasnya rendah. Dengan menggunakan metode ini, beban akan berkurang serta akan meningkatkan kestabilan lereng. Diameter lubang drainase adalah 89mm – 150mm. Panjang pengeboran dilakukan untuk mencapai seberang daerah keruntuhan. Kemiringan pengeboran sekitar 10 derajat ke atas, sehingga aliran air dalam pipa drainase terjadi secara gravitasi. Pipa PVC dapat digunakan sebagai jalur drainase. Pipa PVC dibuat berlubang dengan diameter 8mm yang disusun 3 baris dengan jarak 100mm pada daerah serapan air. Daerah pipa berlubang di bungkus dengan geotektil non-woven untuk menjaga filtrasi sehingga butiran tanah tidak masuk ke dalam pipa. Di ujung atas pipa di grout.

 

  1. Sumuran kolektor

 

                                                                     

Gambar struktur bronjong silinder

Sumuran kolektor dimaksudkan untuk menghubungkan dan menampung aliran air dari subdrain atau dari saluran permukaan sebelum dialirkan ke luar daerah longsoran metode ini hamper sama dengan horizontal drain namun perbedaannya yang yang dialiri ke pipa dikumpulkan terlebih dahulu kemudian dialirkan ke saluran pembuangan. Air yang dikeluarkan dari sumur kolektor ini, dapat juga dimanfaatkan untuk irigasi bagi lahan yang berada di lereng,

 

sumber:  UU no 27 tahun 2007 dan panduan mitigasi BPBD

 

 

Kontributor:

Ahmad Kariel Jude

Penulis adalah Mahasiswa Penelitian di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mengambil topik mengenai Knowledge Management System pada Mitigasi Bencana.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Universitas Gadjah Mada

Pusat Manajemen Pengetahuan

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN & BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jln. Flora 1. Bulaksumur 55281 Yogyakarta Indonesia
  tpb@ugm.ac.id
  +62-274-563-542
  +62-274-563-542

© KMC - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju