How Can We Help?
Tingginya tingkat alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman membuat menurunnya fungsi dan produktifitas yang dapat dihasilkan dari segi pertanian. Hal tersebut berpengaruh pada tingkat kemandirian masyarakat dalam melakukan budidaya pertanian. Pemanfaatan lahan sempit atau pekarangan rumah dapat menjadi salah satu alternatif dalam melakukan budidaya pertanian. Dibutuhkan tingkat efisiensi proses budidaya yang lebih tinggi dengan hanya memanfaatkan pekarangan rumah yang notabene tidak cukup luas untuk melakukan proses budidaya pertanian.
Memelihara ikan dan tumbuhan dengan memanfaatkan lahan seadanya tanpa mengeluarkan banyak biaya ternyata bisa dilakukan. Metode budidaya ini dikenal sebagai sistem aquaponik. Disebut-sebut bisa memberikan keuntungan besar, orang-orang pun banyak yang ingin mempelajari sistem budidaya satu ini. Pada dasarnya, aquaponik merupakan kombinasi antara hidroponik dengan budidaya hewan dengan air atau aquakultur. Hewan yang dimaksud dalam budidaya ini tak lain dan tak bukan adalah ikan. Dengan mengadopsi sistem ini, memungkinkan untuk dilakukannya budidaya atau mengembangkan tanaman serta ikan secara bersamaan, dalam satu tempat serta satu waktu. Sehingga sistem aquaponik ini dapat menjadi jawaban atas kebutuhan budidaya dalam permasalahan lahan yang sangat minim.
Dalam sistem aquaponik terjadi simbiosis mutualisme. Tanaman mendapatkan sumber makanan dari limbah kotoran ikan. Sementara itu ikan mendapat air sebagai tempat hidup dari air setelah dimurnikan oleh tanaman. Dengan sistem tersebut masyarakat dapat memotong input biaya secara berleihan untuk membeli pakan dan nutrisi untuk keduanya karena terjadi proses yang berkelanjutan dan dapat saling dipadukan. Siklus yang terjadi dalam sistem aquaponik ini adalah dalam proses aquakultur, terdapat sisa atau limbah makanan yang dihasilkan ikan dalam bentuk feses yang terakumulasi di dalam air. Feses dengan kandungan nitrat dan amonia ini bersifat toksin atau beracun bagi ikan, namun sebenarnya kaya nutrisi jika dijadikan sumber hara bagi tanaman. Pada saat nitrat telah terserap oleh tanaman sebagai bahan makanan, di waktu yang sama tanaman menyuling air dari bahan berbahaya yang kemudian kembali ke kolam ikan.
- Manfaat Aquaponik
Sistem aquaponik ini termasuk sistem budidaya pertanian yang kaya manfaat, beberapa manfaat yang didapat dari sistem aquaponik yaitu:
- Mampu menghasilkan sayuran, buah atau ikan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun untuk tujuan komersil yang menghasilkan keuntungan. Sistem akuaponik dinilai efisien untuk menghasilkan sumber protein yang berasal dari ikan dan sumber vitamin serta mineral yang terkandung dalam sayuran.
- Sayuran dan ikan yang dihasilkan memiliki kualitas lebih baik dan bebas dari bahan kimia atau residu pupuk anorganik maupun pestisida kimia. Sehingga media tanam atau budidaya akuaponik ini dapat disebut sebagai media tanam organik.
- Sangat cocok diaplikasikan pada daerah yang minim lahan atau daerah dengan lahan sempit seperti perkotaan. Sistem ini dapat menghemat lahan secara efisien dan tidak memerlukan banyak tempat karena sayuran dan ikan yang dibudidaya dapat disatukan pada satu tempat atau lokasi.
- Sistem akuaponik juga bermanfaat dalam mengenalkan sistem tanam organik pada masyarakat yang tentunya lebih ramah lingkungan. Sistem ini mensirkulasi kotoran ikan dan tidak menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari tanah atau lingkungan sekitar.
- Dapat menghemat air yang digunakan dalam menanam sayur dan membudidayakan ikan. Sistem akuaponik diklaim lebih hemat air dan ramah lingkungan daripada sistem tanam lainnya karena sistem ini hanya menggunakan 1/10 air yang digunakan pada metode tanam konvensional.
Dengan sistem aquaponik ini, budidaya pertanian dan perikanan dapat berlangsung dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Efisiensi tersebut didapat dari jumlah input dan luasan lahan yang tetap namun dapat menghasilkan output dengan jumlah yang berlebih dari biasanya. Selain dapat meningkatkan hasil dan efisiensi proses, sistem aquaponik ini juga memiliki nilai estetika baik lingkup luas seperti pada agrotechno edupark ecotourism ini maupun dalam lingkup skala rumah tangga. Dalam jangka panjang aquaponik yang dibangun pada agrotechno edupark ecotouism diharapkan dapat menjadi wahana edukasi pengunjung tentang aquaponik, manfaat, serta cara pengaplikasiannya. Hasil dari aquaponik dalam skala rumah tangga selain dapat dikonsumsi secara pribadi, dapat dipasarkan secara langsung atau dilakukan manajemen oleh pemerintah daerah melalui BUMDES yang pada akhirnya dapat memancing kemandirian dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kontributor:
Mohammad Faizal Alim
Penulis adalah Mahasiswa Penelitian di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mengambil topik mengenai Knowledge Management System untuk Pengembangan Agrotechno EduPark.