How Can We Help?
Seperti kita tau salah satu bencana yang sering terjadi pada musim penghujan yaitu longsor, bencana ini terjadi karena terjadinya perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran lainnya yang bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Bencana ini sering dipicu karena tingginga curah hujan, tanah di sekitar lereng yang kurang padat, terjadi pengikisan (erosi) dan kurangnya tutupan vegetasi serta adanya getaran yang berasal dari gempa atau kendaraan.
Untuk meminimalisirkan kerugian, berikut adalah udaha sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegahi longsor
- Bronjong
Bronjong atau biasa disebut gabion adalah sebuah konstruksi dasar untuk sebuah bangunan atau tanggul. Itu sebabnya, konstruksi ini biasanya dapat dengan mudah kita temui di daerah tepian sungai. Secara bentuk, bronjong terbentuk dari anyaman kawat baja yang dilapisi dengan seng atau galvanis. Anyaman kawat baja ini kemudian terikat satu dengan yang lain, hingga terbentuk seperti kotak/balok. Teknik di atas juga dikenal sebagai teknik lilitan ganda, anyaman diikat secara kuat hingga membentuk pola segi enam. Hal ini dimaksudkan agar bronjong tidak mudah terurai dan mampu menahan erosi.Meski berada dekat dengan air sungai, namun anyaman kawat yang digunakan untuk mengikat bronjong tidak mudah berkarat, sebab bahan dasar kawat tersebut berupa baja berlapis galvanis yang anti air.
Fungsí :
- Penahan material longsor dengan volume
yang kecil. Konstruksi bangunan tersebut dapat
menggunakan bahan yang tersedia di
tempat misalnya bambu, batang dan ranting
kayu.
- Untuk menanggulangi longsor dengan volume
besar maka bronjong dibuat dari susunan
batu dalam anyaman kawat. Sistem ini juga
cocok kalau batu yang ada tidak terlalu besar
(diameter antara 30-40 cm) untuk membangun
sistem dari batuan lepas.
Pembuatan dan pemeliharaan :
- Dilengkapi dengan pengait bangunan sedalam 50 cm pada bagian bawah dan sisi jurang.
- Bangunan memotong saluran dan diisi dengan batuan.
- Susunan batu yang ditata di dalam anyaman kawat dan membentuk bangun seperti pondamen
rumah. Ketebalan minimum bronjong adalah 30 cm, ketebalan dasar bronjong sama atau kira-kira
3/4 dari tinggi bronjong.
- Memerlukan pengontrolan secara rutin.
- Sumbat jurang bronjong silinder
Fungsi :
- Menahan material longsor dan sedimen.
- Sumbat jurang terdiri dari anyaman kawat berbentuk silinder (sosis) yang diisi dengan batu.
- Sistem ini lebih fleksibel dan lebih murah dari sistem bronjong.
Pembuatan dan Pemeliharaan :
- Kawat dianyam berbentuk seperti sosis atau silinder dan diisi dengan batu.
- Bronjongan berbentuk sosis ini disusun memotong jurang.
- Ikatkan beberapa bronjongan satu sama lainnya.
- Jika bagian atas bronjongan
sumber: petunjuk teknis teknologi pengendalian longsor balai besar litbang sumber daya lahan pertanian tahun 2007
Kontributor:
Ahmad Kariel Jude
Penulis adalah Mahasiswa Penelitian di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mengambil topik mengenai Knowledge Management System pada Mitigasi Bencana.