Memelihara ikan dan tumbuhan di satu tempat tanpa mengeluarkan banyak biaya ternyata bisa dilakukan. Orang-orang mengenal cara budidaya ini sebagai sistem aquaponik. Disebut-sebut bisa memberikan keuntungan besar, orang-orang pun banyak yang ingin mempelajari sistem budidaya satu ini. Pada dasarnya, aquaponik merupakan kombinasi antara hidroponik dengan budidaya hewan dengan air atau aquakultur. Hewan yang dimaksud dalam budidaya ini tak lain dan tak bukan adalah ikan. Menggunakan teknik ini, Anda dimungkinkan untuk melakukan budidaya atau mengembangkan tanaman serta ikan secara bersamaan, dalam satu tempat serta satu waktu.
Dalam sistem aquaponik ini terjadi simbiosis mutualisme. Tanaman mendapatkan sumber makanan dari limbah kotoran ikan. Sementara itu ikan mendapat air sebagai tempat hidup dari air setelah dimurnikan oleh tanaman. Jadi Anda tak perlu repot-repot mengeluarkan biaya lebih untuk membeli pakan dan nutrisi untuk keduanya karena dapat saling dipadukan. Jika dijabarkan siklusnya, dalam proses aquakultur, ada sisa pakan yang dihasilkan ikan dalam bentuk feses yang terakumulasi di dalam air. Feses dengan kandungan nitrat dan amonia ini bersifat toksin atau beracun bagi ikan, namun sebenarnya kaya nutrisi jika dijadikan sumber hara bagi tanaman. Pada saat nitrat telah terserap oleh tanaman sebagai bahan makanan, di waktu yang sama tanaman menyuling air dari bahan berbahaya yang kemudian kembali ke kolam ikan.
Selain dapat meningkatkan hasil dan efisiensi proses, sistem aquaponik ini juga memiliki nilai estetika baik lingkup luas seperti pada agrotechno edupark ecotourism ini maupun dalam lingkup skala rumah. Harapannya dengan dibangun aquaponik ini, warga Desa Sriharjo yang notabene mata pencaharian dan memiliki minat dalam bidang pertanian dan perikanan dapat mengadopsi sistem aquaponik ini di tiap rumah warga. Hasil dari aquaponik ini selain dapat dikonsumsi secara pribadi, dapat dipasarkan secara langsung atau dikelola melalu BUMDES yang pada akhirnya dapat menjadi pemasukan sampingan tersendiri bagi warga Desa Sriharjo.
Kontributor:
Mohammad Faizal Alim
Penulis adalah Mahasiswa Penelitian di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mengambil topik mengenai Knowledge Management System untuk Pengembangan Agrotechno EduPark.