Pembangunan agrotechno edupark ecotoursm Penerapan pertanian presisi di hulu dimulai dari pemilihan lahan hingga panen. Dalam pemilihan lahan ada beberapa alternatif dilihat dari basis media tanamnya, yaitu berbasis pada lahan terbuka dan berbasis pada lahan tertutup. Untuk media tanam berbasis terbuka diperlukan analisis presisi tentang kesuaian lahan untuk suatu tanaman yang akan dibudidayakan dan diproduksi. Teknologi informasi geografis dengan basis data spasial dapat digunakan untuk melihat kesesuaian lahan suatu tanaman dengan memperhitungkan kondisi tanah, iklim, ketersediaan air, serta kontur tanah pada suatu wilayah tertentu. Dengan ini, pemilihan lahan terbaik untuk suatu tanaman tertentu dapat ditetapkan secara presisi.
Produksi pertanian berbasis lahan tertutup menggunakan konstruksi bangunan yang dirancang secara spesifik untuk budidaya tanaman yang disebut rumah tanaman (greenhouse) atau untuk budidaya ayam . Dengan sistem tertutup ini, kondisi iklim mikro di dalam rumah produksi dapat dikendalikan dan dimonitor dengan tujuan optimasi pertumbuhan tanaman atau ternak. Namun, pemilihan lokasi perlu menerapkan pertanian presisi untuk melihat kesesuaiannya agar tidak menimbulkan masalah sosial dan lingkungan.
Sebagai contoh, agrotechno edupark ecotourism di Desa Sriharjo mengembangkan pola pertanian berbasis lahan tertutup dan lahan terbuka. Tanah yang subur, ketersediaan air yang mencukupi, suhu dan kelembaban lingkungan yang optimal, dan didukung dengan lansekap pemandangan pegunungan yang elok membuat lahan pertanian Desa Sriharjo merupakan potensi tersendiri bagi warga sekitar untuk bercocok tanam berbagai komoditas pertanian baik sayuran, buah-buahan, maupun tanaman hias. Pada lahan terbuka ditanami berbagai jenis buah-buahan, sayuran, dan tanaman refugia. Sedangkan pada lahan tertutup yang dibangun greenhouse dilakukan budidaya tanaman menggunakan metode aquaponik. Selain aquaponik, di lahan tertutup juga dilakukan pembibitan dan penanaman tanaman sayur dan buah yang sama dengan lahan terbuka, tujuannya adalah sebagai edukasi bagi pengunjung yang membandingkan proses budidaya di lahan terbuka dan lahan tertutup dengan setiap kelebihan dan kekurangannya.
Sumber: Kudang Boro Seminar. 2016. Sistem Pertanian Presisi dan Sistem Pelaackan Rantai Produksi untuk Mewujudkan Agroindustri Berkelanjutan. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kontributor:
Mohammad Faizal Alim
Penulis adalah Mahasiswa Penelitian di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mengambil topik mengenai Knowledge Management System untuk Pengembangan Agrotechno EduPark.