Hujan deras selama seharian yang melanda kabupaten bantul pada 17 maret lalu menyebabkan longsor yang mengakibatkan sejumlah kerusakan pada sarana dan prasarana di sejumlah desa di kabupaten Bantul. Kerusakan pada sejumlah sarana dan prasarana ini mengakibatkan kerugian bagi warga terutama pada desa Sriharjo, pada desa ini terdapat sungai dan akses untuk menyebrangi sungai ini rusak parah.
Untuk itu, saat ini masih dilakukan berbagai pemulihan dan normalisasi fungsi pelayanan publik sebagai upaya penanganan sementara pascabanjir dan longsor. Termasuk perbaikan sarana dan prasarana maupun pembersihan lingkungan yang masih diperlukan.
“Jalan terputus longsor, sementara kita tutup dengan karung pasir. Misalnya tanggul Kali Serang jebol, sehingga air mengenangi pemukiman. Jadi ditutup karung pasir dan sekarang sudah aman,” ujar Biwara.
Saat ini, pihaknya masih mendata seluruh kerugian yang diakibatkan banjir dan longsor ini. Sebab, tidak hanya di Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo juga terkena banjir.
“Prioritas saat ini baru pendataan, termasuk anggaran yang diperlukan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak,” ujarnya.
Sumber: https://nasional.republika.co.id